JikaTuhan sudah berkehendak, terjadilah. Jangan saling menyalahkan! Sekali lagi, selamat jalan Huda.
JikaTuhan berkehendak untuk selalu hidup menyendiri serasa itu sangat menyenangkan n membahagiakan.Tapi karena ini adl tradisi yang diwariskan maka alangkah baiknya jika Tuhan mengirimkan aku lelaki
Siapa yg bisa menolak atau menghindari kekuasaan Tuhan, jika Tuhan berkehendak, maka jadilah."
KetikaTuhan berkehendak dan memiliki rencana bagi keselamatan manusia maka IA akan melakukannya. Kita tidak pernah berpikir bahwa bayi yang bernama Yesus bersama Yusuf dan Maria orang tua-Nya itu
Jika Allah berkehendak" Rencana, kegiatan dan proyek. Semuanya tentang masa depan. "Besok saya akan melakukan ini dan itu". "Hari ini atau besok, saya akan pergi ke sana", "Pada tanggal ini atau itu, saya akan memulai pekerjaan ini", dll. Tidak ada salahnya untuk kita membuat rencana atau memiliki visi untuk masa depan.
KomentariPutusan MK, Desta: Jika Allah Berkehendak 'Terjadilah'. AKURAT.CO Mahkamah Konstitusi ( MK) telah menggelar sidang pengucapan putusan sengketas
. Percayakah Anda akan janji Tuhan yang akan mengabulkan doa-doa kita, seperti yang tertulis dalam banyak ayat Alkitab?Jika memang kita beriman, tentulah kita percaya, bukan? Namun, tak jarang kita dengar seseorang yang berkata, “Doa saya tak pernah dikabulkan Tuhan!” Atau, bahkan kita sendiri juga sering merasa demikian?Berikut beberapa ayat Alkitab yang menyebutkan mengenai seberapa kekuatan doa, apalagi yang dipanjatkan dengan bersungguh-sungguh, dan bagaimana cara berdoa yang baik menurut ajaran Kristen, yang dikumpulkan dari berbagai Alkitab tentang Kekuatan Doa dan Janji Tuhan akan PengabulannyaOleh karena itu Aku berkata kepadamu Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan berseru-serulah mereka kepada TUHAN dalam kesesakan mereka, dan dikeluarkan-Nya mereka dari kecemasan mereka, dibuat-Nyalah badai itu diam, sehingga gelombang-gelombangnya tenang. Mereka bersukacita, sebab semuanya reda, dan dituntun-Nya mereka ke pelabuhan kesukaan jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan. Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni. Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang kekuatan doa yang pernah disebutkan dalam beberapa ayat Alkitab, dan seperti yang diajarkan oleh Yesus sendiri, bahwa sudah selayaknya bagi kita, murid-murid-Nya, untuk mengimani dan percaya akan janji senantiasa dalam doa!
Lukas 2241-42 JIKA berdoa, apa yang kita minta pada Tuhan ? Tentu banyak. Yang sering kita minta, biasanya yang pertama adalah minta kesehatan, minta umur panjang, minta kekayaan dan juga minta jabatan serta lain sebagainya. Bahkan sering yang kita minta kalau boleh Tuhan segera mengaruniakan semua itu sesuai dengan keinginan kita. Itulah sebabnya ada yang kecewa jika belum atau tidak mendapatkannya. Baca Sitaro - Inilah Pemenang Musrenbang Tingkat Kecamatan Baca Syahrini Dikecam Gara-gara Pose di Holocaust dan Sebut Bagus Ya Tempat Hitler Bunuh-bunuhan Lebih dari itu ada yang berhenti untuk berdoa. Ada yang berpikir bahwa percuma berdoa, Tuhan tidak mendengar doa saya apalagi kalau sudah lama berdoa , sudah bertahun-tahun, siang dan malam berdoa, tidak ada jawaban. Jika kita belajar dari bagian ayat yang kita baca ini , ternyata berdoa bukalah hal yang mudah tetapi juga bukan hal sulit karena ternyata berdoa berkaitan dengan soal kepasrahan hati, yakni kepasrahan untuk mengatakan bukan kehendak saya yang jadi tapi kehendak Tuhan. Baca Cerita Ainun Ahmad, Ibu Bayi Abi yang Tewas Kecelakaan di Jalan Pomorow 8 Hal ini ditunjukkan oleh Yesus, ketika Ia berdoa, Ia bukan saja mengekspersikan kepasrahan tapi meng-ekspresikan ketaatan mutlak pada kehendak Bapa di Sorga. Ia meminta kepada Bapa jikalau boleh cawan penderitaan berlalu dari pada-Nya; tetapi dalam ketaatan-Nya pada Bapa, Ia berkata tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.” Sebagai keluarga Kristen, tiap-tiap kita mempunyai berbagai kebutuhan dan keinginan. Semua ini sering kita nyatakan dalam doa kepada Tuhan. Dan kalau kita berdoa, maka janganlah kita berdoa menurut keinginan kita masing-masing atau memaksa apalagi seperti mengatur Tuhan untuk melakukan sesuatu pada kita. Sadar atau tidak, kita menjadikan Tuhan seperti pembantu kita untuk melakukan ini dan itu. Seharusnya kita mengatakan biarlah kehendak Tuhan yang jadi, bukan kehendak kami. Semoga hal ini dapat kita praktekkan dalam kerja, karya dan doa kita. Amin. Baca Inilah 4 Prioritas Pembangunan Sitaro 2019 Baca Begini Kicauan PDIP Ketika Setya Novanto Tuding Puan dan Pramono Ikut Cicipi Duit E-KTP Doa Bapa di Sorga kami percaya bahwa Engkau selalu mendengar doa kami. Banyaklah yang kami mintakan kepada-Mu. Kami percaya sebelum kami menyatakan-Nya, Engkau telah mengetahuinya. Kamipun bermohon jadilah kehendak-Mu dalam keluarga kami, bukan kehendak kami. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.
Lori Official Writer Entah apa yang sedang kamu alami saat ini. Dalam musim apa kamu saat ini. Mungkin ada masa dimana kamu sedang kehilangan arah, sedang menunggu, sedang marah, kecewa dan bertanya dimana Tuhan saat ini? Kondisi yang kita alami mungkin tak sama. Bisa saja kamu mengalami masalah yang lebih besar atau lebih ringan. Tapi apapun itu, Tuhan bertemu denganmu hari ini. Dia sudah berjanji akan selalu ada bersamamu dan Dia akan selalu menepatinya. Hari ini, dengarkanlah Dia lewat 10 ayat yang hendak disampaikanNya untukmu. 1. Tuhan selalu bersamamu dalam setiap langkahmu “Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.” Mazmur 23 4 2. Walaupun rasanya seperti gak ada jalan, tapi Tuhan akan selalu menguatkanmu “Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya.” Mazmur 73 26 3. Tuhan adalah tempat penghiburan “Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah.” 2 Korintus 1 3-4 4. Tuhan akan membawa kesembuhan yang kamu butuhkan! “Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya.” 1 Petrus 5 10 5. Penderitaan yang kamu alami masih ringan “Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.” 2 Korintus 4 17 Baca Juga 21 Ayat Alkitab Soal Berbagi Yang Bisa Kita Lakukan Kepada Orang Lain di Masa Sulit Ini 6. Adalah keuntungan jika menderita demi Yesus “Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus..” Filipi 3 8 7. Tuhan mengasihi para janda dan anak yatim “Bapa bagi anak yatim dan Pelindung bagi para janda, itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus..” Mazmur 68 5 8. Tuhan berperang di tengah-tengah kondisi terberatmu “Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau.” Yesaya 43 2 Baca Juga 8 Ayat Alkitab Ini Buktikan Bahwa Allah Menjamin Hidup Orang Percaya 9. Tuhan selalu punya tujuan besar dibalik rasa sakitmu “Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus.” Filipi 3 8 10. Tuhan akan menghapus setiap tetes air matamu “Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.” Wahyu 21 4 Jika hari ini kamu meneteskan air mata atau tubuhmu rasanya lelah menahan sakit dan tekanan, percayalah Tuhan gak sedang diam saja. Dia selalu ada bersamamu. Dia hanya ingin kamu mendengarNya melalui firmanNya. Baca, renungkan dan terimalah janji-janji itu terjadi dalam hidupmu. Jangan tunggu sampai kamu punya lebih untuk memberkati orang lain. Berilah sekecil apapun yang kamu punya saat ini. Bagi kamu yang tergerak, yuk berpartisipasi jadi bagian dari pelayanan kami untuk memberkati orang lain. Jadilah mitra CBN dan bantu ribuan orang yang membutuhkan kasih Tuhan di luar sana hari ini. DAFTAR DI SINI Sumber Halaman 1
ini, 30 September, adalah hari tak terlupakan bagi saya dan khususnya bagi warga Sumatera Barat Sumbar. Pasalnya, di hari ini, Sumbar digoncang gempa 7,6 skala richter. Ratusan jiwa melayang, ribuan rumah dan gedung hancur. Tidak hanya itu, saat itu, di mana warga Sumbar masih diliputi kebahagiaan lebaran, tiba-tiba berubah menjadi petaka jerit tangis dan air mata. Kesabaran warga negeri para buya ini betul-betul diuji Allah SWT. Ketika petaka itu terjadi, saya sedang berada di rumah di Palembang bersama keluarga menikmati sisa-sisa idul fitri. Kebetulan, redaktur kami di Surabaya, Jatim, memintaku datang ke Padang untuk reportase. Permintaan itu langsung saya terima. Allhamdulillah, apa yang saya rekam selama di Padang masih teringat. Tak menunggu lama setelah diminta reportase, esok harinya saya langsung mencari bus jurusan Palembang-Padang. Kebetulan, menurut sopir bus, jalur Palembang-Padang sudah bisa dilewati setelah sebelumnya ditutup gara-gara tertimbun longsor. Siang menjelang zuhur, saya pun berangkat. Bus yang saya naiki ternyata sudah penuh penumpang. Di bagian depan tak terlihat ada bangku kosong. Nampaknya nomor kursi di tiket tak berlaku. Ya, ini memang bus ekonomi. Untung saja, di bagian belakang tersisa satu. Tapi tetap harus berdesak-desakan. Bus ini tak ber-AC. Udara pengap bercampur keringat para penumpang. Sekilas, terlihat seluruh wajah para penumpang yang tak lain warga Padang itu tegang dan panik. Tak ada senyum. Yang terdengar hanya beberapa kali ada yang menelpon famili mereka di Padang. Ia bertanya keadaan mereka. Ada kekhawatiran yang dalam. Karena saya tak paham bahasa Padang, jadi tak tahu banyak apa yang dibicarakan. Di sebelah kiri, saya ditemani bapak-bapak. Umurnya kira-kira 50 tahun. Tak banyak bicara, sejak dari keberangkatan hingga Padang bapak tersebut hanya diam. Di sebelah kanan saya seorang gadis usia sekitar 18 tahun. Ia memangku adik kecilnya. Letih, pucat dan panik nampak di gurat-gurat wajahnya. “Uni turun di mana,” tanyaku. “Turun di Padang Panjang, uda” jawabnya. Gadis yang sudah lama merantau ke Palembang ini ingin memastikan keadaan keluarga. “Alhamdulillah keluarga selamat semua. Cuma rumah yang rusak kena gempa,” ujarnya. Sekitar tiga jam perjalanan, bus lalu berhenti di sebuah RM Padang. Sebagian besar penumpang mengambil air wudhu lalu shalat. Wajah-wajah di balik gempa Sebuah pemandangan yang membuat mata tak berkedip. Baru kali ini saya melihat gedung-gedung tinggi, megah dan kokoh retak dan ambruk. Dari sekian banyak gedung yang ambruk dan menelan banyak korban adalah hotel Ambacang. Hotel megah ini ambruk. Dari enam tingkat, tinggal sisa dua lantai, lima dan enam. Selebihnya amblas ke dalam tanah, bertumpuk-tumpuk dan menjadi satu. Entah berapa data korban resminya, tapi kabarnya puluhan orang ikut tertimbun di situ. Padang waktu itu betul-betul luluh lantak. Sejauh mata memandang, gedung-gedung kokoh dan megah yang retak dan roboh. Bahkan, tak jarang yang bernasib sama seperti hotel Ambacang. Di antaranya, gedung bimbel Gama yang terletak di Jl. Proklamasi Padang. Kebetulan, ketika itu saya bertemu dengan Miswanto, saksi mata yang sempat menyelamatkan beberapa murid di dalamnya. Ia pun bercerita banyak kejadian itu. Penjual tahu Sumedang asal Cilacap Jateng ini, ketika itu baru saja menunaikan shalat Asyar di bagian belakang gedung tersebut. Namun, belum sempat duduk, tiba-tiba, Miswanto merasa jika bumi bergetar hebat. Takut jatuh, Miswanto berpegang ke gerobak tahu miliknya. Tanpa diduga, Miswanto melihat gedung Gama bergoyang hebat. Kontan para penghuni di dalamnya berhamburan ke luar. Naas, para penghuni belum keluar semua, bagian depan gedung ambruk. “Sulit dibayangkan. Ko bisa gedung itu ambruk seperti tumpukan gandum,” ujarnya. Miswanto hanya dapat melihat asap tebal kehitaman mengepul ke atas. Tiba-tiba Miswanto melihat siswi berjilbab terjatuh dari lantai dua karena berdesak-desakan. “Tolong-tolong,” hanya suara itu yang terdengar. Usai bagian depan ambruk, disusul kemudian bagian yang lain. Hingga terperangkaplah penghuni yang lain. Suara teriakan dan minta tolong terdengar keras dari dalam gedung. Hati Miswanto bergetar. Ia tak hiraukan bahaya bangunan yang siap merenggut nyawanya kapan saja. Pria berbadan sedang ini merangsek masuk. Puing-puing bangunannya ia terobos. Ia pun menyelamatkan delapan siswa yang terperangkap. Satu per satu ia gendong. Sayang, ada seorang anak yang tak bisa diselamatkan. Ketika itu ia melihat seorang siswi terjepit di balik reruntuhan gedung. Karena jepitanya terlalu kuat, jadi sulit diselamatkan. Siswi tersebut tak henti-hentinya berteriak minta tolong. “Tolong saya pak. Tolong keluarkan saya,” kenang Miswanto. Karena takut gedung tersebut ambruk dan terjadi Tsunami, akhirnya siswi tersebut gagal diselamatkan. Miswanto mengaku, wajah siswi tersebut terkadang hadir di hadapanya. “Ia datang seraya minta tolong,” ujarnya. Jadi janda Jika di kota, akibat gempa hanya mengakibatkan gedung-gedung ambruk, lain halnya yang terjadi di daerah pedesaan pegunungan. Di derah pegunungan, seperti di dusun Sumanak, Kec. Patamuan. Kab. Padang Pariaman rumah para warga habis tertimbun longsor. Puluhan orang meninggal. Anak-anak menjadi yatim, istri menjadi janda. Seperti yang dialami Ite Wirdad 38, ibu dua anak dari warga dusun Sumanak. Tak ada firasat apapun sebelumnya. Ite dan dua anaknya ketika itu sedang asik makan. Tiba-tiba, rumah Eti bergoyang kencang. Hampir saja tubuhnya terjatuh jika tak berpegangan tiang rumah. Untung saja, Ite segera sadar jika sedang terjadi gempa bumi. Mengetahui hal itu, Ite langsung mengajak kedua putrinya, Novia Susanti kelas dua SMP dan Meri Destiana Putri kelas 5 SD ke luar rumah. Saking takutnya, Eti langsung menarik lengan Meri dengan keras. “Saking takutnya, saya tarik lengan Meri hingga lenganya terkilir,” ujarnya. Setelah keluar rumah, mereka langsung lari sekencang-kencangnya menuju sawah. Dari kejauhan, Eti hanya bisa memandangi bagian dapur rumahnya yang ambruk. Tapi, belum sempat semuanya ambruk, Ite dan kedua anaknya lari jauh. Akhirnya mereka selamat. Tapi tidak demikian dengan suaminya, Wartin 38. Lelaki sandaran hidupnya itu meninggal tertimbun longsor. Ceritanya, ketika itu Wartin sedang di rumah ayahnya, Sahar 68. Rumah Sahar berada pas di bawah bukit, dan ketika longsor datang, maka mereka tidak sempat menyelamatkan diri. Ite tidak hanya kehilangan suaminya. Ada enam saudara lainnya yang ikut tertimbun dalam peristiwa tersebut. Mereka adalah; Sahar 68 ayahnya, Sarunan 60 ibunya, Sarinan 38 anaknya, Angga 5, Saminar 35 dan Sahrial 37. Di antara ke tujuh yang meninggal itu, menurut Ite, baru satu yang ditemukan, yaitu Saminar. Kini suami, dan sejumlah saudaranya telah tiada. Tak hanya itu, rumah dan sawahnya juga tertimbun longsor. Kendati begitu, Ite ketika ditemui di tenda pengungsian tahun lalu tak terlihat nampak bingung yang amat sangat. Sesakali senyum menghias di wajahnya. “InsyaAllah sabar. Kami berdoa, semoga Allah selalu menolong kami,” ujarnya. Hidup ibarat episode dalam drama. Terkadang bahagia, sedih dan berurai air mata. Layaknya sebuah drama, ada yang happy ending dan sad ending. Tapi, dalam drama hidup yang sesungguhnya cerita yang happy ending jika mampu meraih ridho-Nya. Cerita di atas adalah ibroh berharga. Betapa Allah maha kuasa. Jika Ia berkehendak, maka tak ada yang menghalangi-Nya. Semoga kita menjadi hamba yang pandai mengambil pelajaran untuk menjadi kekasih-Nya. Amin. [anshor/
jika tuhan berkehendak maka terjadilah alkitab